BITUNG, NYIURNEWS.COM – Pemprov Sulut tak henti-hentinya memberikan perhatian khusus dan terus berada disamping warga masyarakat Sitaro yang Terdampak eruspsi Gunung Ruang Sitaro.
Hal ini dilakukan Pemprov Sulut agar masyarakat Tagulandang tidak merasa sendiri. Artinya bentuk kepedulian dari Pemprov Sulut dalam hal ini perhatian dari (ODSK) untuk warga masyarakat Sitaro terus di salurkan kepada masyarakat Sitaro yang terdampak erupsi Gunung Ruang.
Langkah serius yang diambil ODSK terkait hal diatas adalah, masyarakat Tagulandang harus di evakuasi dan dibawa ke Kota Bitung agar mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan juga mendapatkan berbagai macam bantuan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.
Sebanyak 527 orang pengungsi Tagulandang saat ini berada di Kota Bitung. Kamis (18/04/2024)
Diketahui, sebanyak 195 orang tercatat berada di posisi Gelombang pertama pada hari Kamis (18/04) dan gelombang kedua 5 orang dan gelombang ketiga Minggu (21/04) berjumlah 327 orang.
Informasi terakhir tercatat ada 192 wanita dan 135 pria yang masuk.
Terkait hal ini, Pemprov Sulut melalui UPTD RS Manembo-nembo di Kota Bitung terus memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh para pengungsi untuk mendapatkan perawatan khusus dari Rumah Sakit
“Ya, Rumah Sakit Manembo-nembo menyediakan layanan khusus bagi masyarakat Kabupaten Sitaro yang dievakuasi di area Kota Bitung,” kata Sekprov Sulut, Steve Kepel.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sulut, dr. Deybie Kalalo, mengungkapkan bahwa RS Manembo-nembo membuka layanan khusus ini sebagai tindak lanjut rapat koordinasi bencana yang telah dilakukan.
Dikatakannya, banyak masyarakat yang dievakuasi dari Kabupaten Sitaro ke Kota Bitung. Warga lain pulang ke rumah keluarga masing-masing sehingga tidak dapat dipantau keadaan kesehatannya.
“Sehingga saat rapat koordinasi tim kesehatan gabungan, diinstruksikan ke Direktur RS Menembo-nembo untuk membuka pos layanan khusus bagi masyarakat yang dievakuasi dari Sitaro untuk mendapat pelayanan kesehatan dan juga memberi nomor hotline agar bisa lebih mudah diakses,” Kata Kepala Dinas Kesehatan Sulut, dr. Deybie Kalalo
(***)