MANADO, nyiurnews.com – Belum lama berselang, Senin, 2 September 2024, bertempat di Aula CJ Rantung Kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Ketua Umum Lansia Aktif Peduli (Lantip) Indonesia Drs. Ito Sumardi, didampingi Sekjen Lantip, Ir Wijono Pontjowinoto, beserta Lantip Pusat, dr. Kusman Suriakusumah”, Sp.KJ, MPH, melantik dan mengukuhkan, kepengurusan Lantip, Provinsi Sulawesi Utara.
Dengan susunan sebagai berikut:
Ketua Dra. Roosje Kalangi, Treisje Londah, M.Si. Sekretaris : AKBP (Prn) Merry Kaligis, S.E., M.M. Wakil Sekretaris I : Ir. Ria Dunggio, M.Si. Bendahara, Femmy Semen, S E, Wakil Bendahara I Dr. Jenny Morasa, S.E., M.Si., Ak., CA, Wakil Bendahara II Dra. Frida Woimbon, M.Si. Executive Secretary, Maxie Timbuleng, S.E., M.Pd., M.M dengan Masa Bhakti 2024-2029.
Ketum Lantip Nasional Komjen. Pol (Purn) Drs. Ito Sumardi Djunisanyoto, dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (SULUT) Bpk Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Steven Kandouw.
“Salut pada Pemprov Sulut yang sangat peduli pada kaum lanjut usia,” ujar nya.
“Tidak semua daerah diberikan fasilitas seperti di Sulawesi Utara, semua diberikan fasilitas ‘include’ makan untuk kegiatan lansia”, kata mantan Kabareskrim Polri 2009-2011.
Pemerhati Budaya dan Sosial Politik, Lantip Efraim Lengkong, saat ditanya tentang maksud dari pembentukan dan pelantikan Lantip di Sulut, mengatakan Lantip itu “Golden Crown For The Golden Generation,”
“Di Jepang orang tua dan guru sangat dihormati, setiap tahun diakhir bulan September, ada hari khusus untuk menghormati orang lanjut usia. Ada hari Keiro-no-HiKeiro-no-Hi hari untuk memperingati, merenungkan betapa besarnya kontribusi generasi tua. Budaya, menghargai orang muda kepada yang tua menunjukkan, kesederhanaan, kesopanan, dan keharmonisan sosial, hal ini bagian penting dari budaya Jepang.
Di saat perayaan Kairo-no-Hi, banyak organisasi dan perusahaan akan mengadakan acara khusus untuk membantu orang tua yang tinggal di daerah mereka.
“Penghormatan dan perhatian Pemprov Sulut, dibawah kepemimpinan ODSK terhadap ‘Lantip’ patut di apresiasi, dan hal ini sudah lama dirasakan kaum lansia”.
Indonesia saat ini mengalami apa yang disebut “fase ageing population”, dimana angka kelahiran turun dan angka kematian menurun.
Pada tahun 2030 nanti, Indonesia akan berada pada puncak periode bonus demografi. Ketahanan Sosial Budaya sangat diperlukan, dalam perencanaan yang matang dan terukur di sejumlah sektor agar manfaatnya dapat benar-benar dirasakan,”
“Untuk itu Lantip hadir turut berperan dalam memperkuat Ketahanan Sosial Budaya agar terbentuk generasi emas yang tau menghargai dan menghormati orang tua yang telah bekerja keras menyiapkan “Mahkota Emas” Untuk generasi emas”, kata Efraim Lengkong.
(*Jefta T)