Sulawesi Utara Membuktikan Semboyannya! Daeng Anpes Disambut dengan Cinta dan Persaudaraan

Avatar photo
Ket foto: Kasih Tak Berbatas! Pertemuan Ibu Camat Viral dan Daeng Anpes Menyentuh Ribuan Hati. (Foto: tangkapan layar Facebook)

Filosofi Sam Ratulangi Hidup! Daeng Anpes Temukan Rumah Kedua di Sulawesi Utara

Penulis: Donny Liow.

MANADO | NYIURNEWS.com – Sabtu, (8/2) 2025 – Langit biru Sulawesi Utara kembali menjadi saksi bahwa kasih dan persaudaraan bukan sekadar kata-kata, melainkan roh yang menghidupi setiap insan di tanah ini. Dalam perjalanannya yang penuh liku dari Makassar menuju Manado, Daeng Anpes, seorang pejalan kaki tangguh, menemukan sesuatu yang jauh lebih berharga dari sekadar tujuan: sebuah pelukan hangat dari masyarakat Sulut yang mewujudkan semboyan abadi, “Torang Samua Basudara.”

Di antara berbagai pertemuan yang mengesankan, ada satu yang begitu berkesan – tatkala Daeng Anpes bertemu dengan Ibu Camat Amurang Timur, Meylisa Fenny Aring. Pertemuan ini bukan sekadar sebuah silaturahmi biasa, melainkan cerminan dari filosofi luhur yang diwariskan Sam Ratulangi, “Sitou Timou Tumou Tou” – manusia hidup untuk memanusiakan sesamanya. Ibu Camat yang dikenal dengan pesona kepemimpinan dan kelembutannya ini, menyambut Daeng dengan penuh kehangatan, menjamu makan bersama, berbagi cerita, dan menghadirkan suasana kekeluargaan yang sarat makna.

Ket foto: Sulawesi Utara Membuktikan Semboyannya! Daeng Anpes Disambut dengan Cinta dan Persaudaraan. (Foto: istimewa)

Di dunia yang semakin sering diwarnai dengan perpecahan, momen ini menjadi pengingat bahwa persaudaraan tidak mengenal batas suku, ras, atau profesi. Tidak ada dinding pemisah di antara manusia, sebab kasih adalah bahasa yang paling universal. Dalam unggahan Facebook pribadinya, Ibu Camat Meylisa Aring membagikan momen tersebut, yang dalam waktu singkat telah menarik ribuan simpati dari masyarakat. Ini bukan sekadar angka dalam dunia digital, melainkan bukti nyata bahwa kebaikan selalu menemukan jalannya untuk menyentuh hati banyak orang.

Seperti tertulis dalam Matius 22:39, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,” Sulawesi Utara kembali menegaskan bahwa nilai-nilai ini bukan sekadar ajaran suci, tetapi telah menjadi gaya hidup. Daeng Anpes, yang berjalan dengan tekad dan keikhlasan, kini membawa lebih dari sekadar kisah perjalanan – ia membawa bukti bahwa di Sulut, persaudaraan bukan hanya slogan, tetapi kenyataan yang hidup di setiap sudut negeri ini.

Filosofi Sam Ratulangi dan semboyan “Torang Samua Basudara” bukan hanya warisan leluhur, tetapi terus dipelihara sebagai identitas Sulawesi Utara yang berharga. Dari generasi ke generasi, dari pemimpin ke pemimpin, nilai-nilai ini tetap dijunjung tinggi, membuktikan bahwa Sulawesi Utara adalah rumah bagi persaudaraan sejati.

Ketika banyak daerah di dunia berjuang dengan perpecahan, Bumi Nyiur Melambai tetap menjadi tanah yang mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah jurang pemisah, melainkan jembatan untuk memperkaya satu sama lain. Masyarakat Sulut tidak sekadar menyambut Daeng Anpes sebagai seorang musafir yang melewati tanah mereka, tetapi sebagai saudara yang layak menerima kasih, penghormatan, dan sukacita bersama.

Harapan besar pun kini tertuju pada kepemimpinan yang akan datang. YSK-Victory diharapkan mampu terus membawa Sulut dalam jalur perdamaian, kesejahteraan, dan kebersamaan, menjadikan daerah ini sebagai teladan dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman.

Di dunia yang serba cepat dan sering kali penuh persaingan, Sulawesi Utara berdiri teguh dalam nilai-nilai kemanusiaan yang diwariskan para leluhur. Karena di tanah ini, kasih tak mengenal batas, dan persaudaraan bukan sekadar kata-kata, melainkan napas kehidupan.

Editor: Donny Liow (Om Lole).