Arogansi di Puskesmas Kapitu: Oknum ASN Ancam Rekan Kerja melalui Pesan Suara
MINSEL | NYIURNEWS.com – Rabu (16/2/2025) – Puskesmas Kapitu kembali menjadi sorotan publik setelah munculnya dugaan perilaku tidak profesional dari salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial CW. CW, diduga jarang hadir di tempat kerja, dengan laporan kehadiran hanya 2-4 kali dalam sebulan.
Lebih mengkhawatirkan, CW diduga mengancam rekan kerjanya melalui pesan suara di grup WhatsApp internal puskesmas
Dalam rekaman voice note WhatsApp yang dibagikan di grup WA Puskesmas Kapitu, oknum ASN berinisial CW terdengar mengancam para pegawai dengan kata-kata kasar:
“For ngoni yang ada ba lapor Jang berani lari besok eeh, baku dapa deng kita! Bangsat deng ngoni! Berapapun ngoni kita siap mangada!” ujar CW
Pernyataan ini menimbulkan ketakutan di kalangan pegawai dan menjadi sorotan terkait dugaan intimidasi di lingkungan kerja.
Ancaman tersebut diduga muncul setelah sebuah media lokal, NyiurNews.com, menerbitkan artikel berjudul “Teguran Tak Digubris! Oknum ASN Puskesmas Kapitu Diduga Nyaman Mangkir, Kepala Puskesmas Tutup Mata?” Artikel ini mengangkat isu ketidakhadiran CW yang berulang kali. Merespons pemberitaan tersebut, CW diduga mengirim pesan suara bernada ancaman kepada rekan-rekannya di grup WhatsApp puskesmas.
Rekaman suara yang beredar luas di kalangan pegawai puskesmas tersebut menimbulkan kekhawatiran dan ketidaknyamanan. Beberapa keluarga pegawai di Puskesmas Kapitu mempertimbangkan untuk melaporkan ke pihak kepolisian karena merasa khawatir terhadap keselamatan saudara, anak, istri, kakak, atau adik mereka yang bekerja di sana. Kekhawatiran ini muncul setelah adanya dugaan pernyataan atau tindakan yang dianggap sebagai ancaman. Sebagai langkah antisipasi dan perlindungan, pihak keluarga yang merasa keberatan berencana membawa informasi atau bukti yang mereka anggap relevan untuk dikonsultasikan dengan pihak berwenang. berharap mendapatkan perlindungan dan tindakan tegas terhadap perilaku yang tidak mencerminkan etika seorang ASN.
Menariknya, dalam berbagai diskusi dan informasi yang beredar, muncul pembicaraan mengenai dugaan keterlibatan CW dalam insiden yang sempat ramai di media sosial beberapa tahun lalu, yang dikenal dengan istilah ‘Makaroni Kilo’. Jika benar, hal ini dapat menjadi bahan evaluasi lebih lanjut terkait pembinaan dan pengawasan terhadap ASN di lingkungan Puskesmas Kapitu.
Tokoh masyarakat, Jopa, mengomentari insiden ini dengan menyatakan, “Sikap dan perilaku seperti itu sangat tidak mencerminkan profesionalisme seorang ASN dan merusak citra instansi serta pemerintahan daerah.” Senada dengan itu, Mike, warga Manado, menambahkan bahwa ancaman yang disampaikan melalui pesan suara dapat dilaporkan ke pihak berwenang, termasuk Bupati, Kepala Dinas Kesehatan, Badan Kepegawaian Daerah, dan kepolisian, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pegawai lainnya.

Insiden ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap perilaku ASN dan penegakan disiplin di lingkungan kerja. Diharapkan pihak terkait segera mengambil langkah tegas untuk menjaga integritas dan profesionalisme pelayanan publik di Puskesmas Kapitu. (Red/*)













