Petugas DLH Manado Bikin Ulah: Diduga kerja setengah hati, Kerja Ngawur, Kantor Bocor, Kabel Putus, Wifi mati total

Avatar photo
Ket foto: Penebangan setengah hati! Aksi petugas DLH Kota Manado menuai sorotan setelah meninggalkan batang pohon menggantung di atas kantor DP3A Provinsi. Warga waswas, potensi bahaya mengintai. (Dok.NyiurNews.com)

Penebangan pohon ala kadarnya bikin geger! Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado kerja setengah hati, Diduga tunggu “uang pelicin”, sampai tinggalkan batang pohon menggantung di atas kantor DP3A Provinsi. Akibatnya? Atap jebol, kabel Telkom putus, wifi mati total!

MANADO, NyiurNews.com —Bayangkan sebuah batang pohon besar menggantung miring di atas atap kantor pemerintahan. Bukan di pedalaman, bukan di hutan, tapi tepat di jantung Kota Manado. Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Provinsi Sulawesi Utara, Senin 9 Juni 2025, menjadi saksi bisu betapa cerobohnya aparat lapangan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Manado. Alih-alih menuntaskan tugas pemotongan pohon, mereka justru meninggalkan ancaman besar menganga— satu batang pohon besar yang bisa jatuh kapan saja. Profesional? Jauh panggang dari api. Pekerjaan setengah hati, keselamatan dikesampingkan.

Kabel Telkom putus, wifi mati total. (Dok.NyiurNews.com)

Lebih miris lagi, perilaku petugas lapangan ini justru mengungkap borok lama birokrasi: tak tuntas kerja, tapi cepat bicara soal ‘nanti dijadwalkan ulang’, bahkan diduga menyiratkan permintaan bayaran tambahan. Salah satu pegawai DP3A yang enggan disebutkan namanya menuturkan, “Mereka bilang nanti balik kalau sudah dijadwalkan. Tapi nadanya tuh… kayak tunggu dibayar dulu.” Bayangkan, urusan nyawa orang diparkir dulu di antrean ‘bayaran’. Kalau ini bukan pragmatisme busuk yang menjangkiti mental pelayanan publik, lalu apa? Petugas negara terkesan berubah jadi eksekutor liar yang diduga lebih peduli ‘jatah’ ketimbang tanggung jawab.
Akibatnya? Bukan cuma ancaman nyawa dari pohon yang menggantung seperti pedang Damokles di atas institusi pelayanan perempuan dan anak ini. Atap seng bocor, kabel Telkom putus, internet lumpuh total.

Atap seng bocor diduga ulah petugas DLH Kota Manado. (Dok.Nyiur news.com)

Tak cukup itu, muncul pula pernyataan dari petugas DLH yang bikin darah naik: “Dorang nda mo potong Kase trus karna Pakat kata, nanti bale ulang stau, kong mo minta bayar stau.” Ujar sumber DP3A Provinsi.

Kalau ini benar, maka kita tak lagi bicara sekadar kelalaian, tapi sudah masuk ke ranah pemerasan terselubung. Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado harus buka mata dan telinga—jika kelakuan begini dibiarkan, maka bukan cuma kantor yang runtuh, tapi juga moral dan kepercayaan publik terhadap pemerintah. (Don/*)