Di tengah derasnya arus perubahan dan kebutuhan akan kepemimpinan publik yang profesional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi kembali menorehkan capaian monumental. Program Magister Administrasi Publik (MAP) resmi berdiri, menjadi jawaban atas kebutuhan akan SDM unggul di bidang kebijakan dan birokrasi publik.
MANADO, NYIURNEWS.COM | Langkah strategis kembali diukir FISIP Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Setelah melewati perjalanan panjang penuh konsistensi, dedikasi, dan kerja kolaboratif lintas lini, Program Studi Magister Administrasi Publik (MAP) kini resmi berdiri sebagai tonggak baru dalam pengembangan akademik di Sulawesi Utara. Melalui Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 458/B/O/2025, program ini bukan sekadar pencapaian administratif, tetapi simbol kemajuan visi akademik yang terukur dan teruji.
Di bawah kepemimpinan Dekan FISIP Unsrat, Dr. Ferry Daud Liando, M.Si, pendirian MAP menjadi bentuk konkret dari upaya memperluas cakrawala pendidikan tinggi yang adaptif dan relevan terhadap dinamika zaman. “Kami tidak sedang membangun ruang belajar biasa. Kami sedang membentuk kader-kader perubahan di bidang administrasi publik,” tegas Dr. Liando dengan nada optimistis namun realistis. Ia menuturkan bahwa proses pengajuan MAP melewati berbagai tantangan administratif dan substansial. Namun semangat kolektif dari tim, disertai dukungan penuh dari Rektor Unsrat Prof. Dr. Berty A.O Sompie, M.Eng., IPU., ASEAN Eng., menjadi penentu utama keberhasilan program ini.
MAP menjadi program magister kedua di FISIP Unsrat setelah Program Magister Ilmu Pemerintahan (MIP) yang lahir pada 2024. Tidak hanya memperluas ruang akademik, MAP diyakini akan menjawab kebutuhan nyata pembangunan daerah dan nasional akan profesional di sektor pelayanan publik yang berintegritas, cakap, dan visioner. Kelas perdana pun akan segera dibuka semester ini, dan informasi pendaftaran telah disiapkan melalui platform resmi universitas.
Dengan berdirinya MAP, FISIP Unsrat tidak sekadar memperkuat posisi akademiknya, tetapi juga mempertegas perannya sebagai pusat keunggulan intelektual di Kawasan Timur Indonesia. Sebuah langkah visioner yang membuka peluang besar bagi calon birokrat, pemimpin daerah, peneliti kebijakan, dan pelayan publik masa depan untuk tumbuh dalam wadah yang kredibel dan progresif. (Meydi S)
