Otoritas Papua Nugini, menurut laporan terbaru PBB, masih fokus dalam membersihkan puing-puing dan meningkatkan akses ke desa terpencil tersebut.
PBB juga menyatakan pihaknya sedang bersiap memindahkan dan menyalurkan makanan juga air bersih, serta membantu pendirian pusat-pusat evakuasi.
Rekaman video yang diposting ke media sosial oleh warga desa setempat dan tim media lokal menunjukkan orang-orang memanjat timbunan bebatuan, kemudian menggali timbunan tanah dengan sekop, tongkat dan bahkan tangan kosong untuk mencari kemungkinan korban selamat.
Sejauh ini, baru enam jenazah yang telah ditemukan dan dievakuasi dari timbunan longsor.
PBB mengatakan bahwa jumlah korban tewas bisa terus bertambah karena upaya pencarian dan penyelamatan diperkirakan akan terus berlanjut selama beberapa hari ke depan.
Sekitar 1.250 orang terpaksa mengungsi akibat tanah longsor yang terjadi pada Jumat (24/5) pagi waktu setempat. Lebih dari 150 rumah tertimbun longsor dan sekitar 250 rumah lainnya ditinggalkan oleh penghuninya.