Manado, 28 Juni 2025 — Aroma ketegangan merebak di jantung Pelabuhan Pelindo Manado. Organisasi kemasyarakatan Brigade Nusa Utara Indonesia (BNUI) dengan tegas menyatakan akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk protes terhadap tindakan sewenang-wenang oknum security pelabuhan yang diduga memperlakukan warga Nusa Utara secara tidak pantas. Insiden ini dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap nilai adat, etika, dan martabat masyarakat kepulauan.
══════════════════════════
NYIURNEWS.COM ━ Ketua Umum BNUI, Stenly Sendow, menyampaikan dengan nada penuh amarah bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. “Kami akan duduki Pelindo Manado. Tindakan kasar terhadap saudara kami yang sedang makan, adalah bentuk penghinaan terhadap budaya kami yang menjunjung tinggi penghormatan antarsesama,” ujarnya lantang.
Sikap tegas juga datang dari Icat Mamuntu, Panglima Adat Nusa Utara. Ia mempertanyakan kompetensi dan etika oknum security yang terlibat. “Kami tahu, menjadi security itu melalui proses pendidikan dan etika dasar. Kalau ini dilakukan tanpa nalar dan moral, saya pertanyakan standar rekrutmen Pelindo,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa tindakan ini merusak keharmonisan yang selama ini dijaga masyarakat adat.
Nada kemarahan semakin meninggi dari Panglima Utama BNUI, Jun Bots Kaligis. Ia menyatakan siap mengerahkan ratusan bahkan ribuan massa. “Kami tidak bicara sekadar luka ego. Ini soal martabat, soal identitas masyarakat Nusa Utara yang diinjak-injak. Jika tidak ada permintaan maaf terbuka dan sanksi jelas, maka Pelindo Manado akan kami kepung,” serunya.
Senada dengan itu, Ketua Harian BNUI, Andry Lawidu, menyesalkan hilangnya etika kemanusiaan. “Kami diajarkan oleh sesepuh adat untuk menghormati sesama, terlebih saat makan—itu simbol sakral. Ini bukan insiden biasa. Ini pelanggaran terhadap warisan budaya,” ujarnya.
Sementara itu, Jopa, Wakil Ketua Antar Lembaga BNUI, mengungkap bahwa kasus ini bukan yang pertama. “Hasil investigasi kami menemukan banyak kasus tersembunyi di Pelindo Manado. Ini sudah menjadi target advokasi utama kami. Jika tidak ada tindakan pembenahan serius, kami akan kerahkan kekuatan adat dari berbagai wilayah untuk turut serta dalam aksi demonstrasi akbar,” tutupnya. (John Pade)













