Manado, Nyiurnews.com – 1 Desember 2024 – Dalam suasana khidmat dan penuh kemuliaan, Gereja Bethel Indonesia (GBI) Harmagedon menggelar ibadah Natal di Aula Harmagedon yang megah. Dengan mengusung tema yang mendalam, “Mari Kita Pergi ke Betlehem”, ratusan jemaat dan tamu undangan memenuhi aula tersebut. Antusiasme dan sukacita mereka tercermin dari suasana yang semarak, ditambah dengan area parkir yang luas untuk menampung para pengunjung. Kehadiran Tuhan terasa nyata di tengah perayaan Natal yang penuh makna ini.
Ibadah dimulai dengan pujian Natal, “Joy to the World”, yang membawa seluruh jemaat masuk ke hadirat Tuhan. Dipimpin langsung oleh Gembala Sidang GBI Harmagedon, Pdt. Hanny Pantouw, S.Th., yang juga menjabat sebagai Ketua BPD Sulut Go GBI dan Ketua Umum Ormas Adat Laskar Manguni Indonesia, suasana malam itu penuh dengan pujian, penyembahan, dan firman yang meneguhkan iman.
Dalam khotbahnya berjudul “Dari Betlehem Kita Persembahkan yang Terbaik untuk Tuhan”, Pdt. Hanny mengangkat perenungan mendalam dari Matius 2:1-12, menceritakan perjalanan orang Majus yang mempersembahkan yang terbaik bagi Sang Raja. “Natal tahun ini, kita diundang untuk belajar dari orang Majus, yang datang bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk mempersembahkan apa yang terbaik bagi Tuhan. Tanya diri kita, apakah yang telah kita persembahkan bagi Dia?” ujar beliau dengan penuh semangat.
Tak hanya itu, Pdt. Hanny juga menekankan pesan dari Roma 12:1-2, mengingatkan jemaat agar hidup sebagai persembahan yang benar, kudus, dan berkenan kepada Allah. “Jangan kita menjual diri hanya karena uang. Jadilah orang yang memberi, bukan meminta-minta. Tuhan pasti mencukupkan kebutuhan kita pada waktu-Nya,” tegas beliau, seraya mengingatkan jemaat untuk menjauhi sifat kikir, sombong, dan malas ibadah.
Pdt. Hanny membagikan kesaksian hidupnya, bagaimana ia, yang dulunya hidup dalam kegelapan, dilawat oleh kasih karunia Tuhan. Dengan suara bergetar, ia mengenang awal pertemuannya dengan sang istri, yang telah menjadi pendamping hidupnya selama hampir 50 tahun. “Kasih Tuhan itu nyata, saudara. Dari seseorang yang jauh dari terang, Tuhan mengangkat saya untuk menggembalakan jemaat dan memberikan kepercayaan besar dalam pelayanan-Nya,” ucapnya dengan penuh haru.
Keindahan dan kemegahan Aula Harmagedon juga tak luput dari perhatian. Gedung yang berdiri kokoh ini bukan hanya simbol fisik, tetapi juga menjadi tempat kudus di mana jiwa-jiwa dapat mengalami lawatan Tuhan. Keberadaan Laskar Manguni Indonesia semakin memperlihatkan sinergi luar biasa dalam acara ini. Pasukan adat ini dengan ramah menyambut tamu undangan, mengarahkan parkir, dan memastikan kenyamanan semua yang hadir.
Acara ditutup dengan ayat penguatan dari 2 Korintus 5:17 dan 2 Korintus 4:16, di mana Pdt. Hanny mengingatkan jemaat untuk mempersembahkan hidup mereka sepenuhnya kepada Tuhan. “Natal adalah momen untuk kembali bertanya kepada diri sendiri: Apa yang sudah saya berikan bagi Tuhan? Jangan hanya datang untuk menerima, tetapi datanglah dengan hati yang memberi,” pesan beliau sebelum doa penutup.
Malam itu, setiap hati yang hadir dibawa lebih dekat kepada Tuhan, merasakan makna sejati Natal. Dalam terang Betlehem, GBI Harmagedon mengundang setiap jiwa untuk menemukan dan mempersembahkan yang terbaik bagi Raja segala Raja. “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi, dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Lukas 2:14). (Donny Liow /* )