Dosen UNIDA Gontor Kembangkan Aplikasi Burnout Scale for Vocational School untuk Deteksi Burnout pada Siswa dan Guru SMK Negeri 1 Jenangan Ponorogo

nyiurnews.com | Agenda serah terima luaran atau produk dari kegiatan pengabdian dari Universitas Darussalam (Unida) Gontor kepada masyarakat di SMK Negeri 1 Jenangan, Ponorogo, Jatim dilaksanakan pada Senin (11/12/2023).

 

Kegiatan ini sekaligus penutupan yang dihadiri oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Jenangan, Sujono sebagai representasi tertinggi dari pihak mitra pengabdian.

Adapun peserta lain yang turut menghadiri acara penutupan yaitu Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, dan seluruh Guru Bimbingan Konseling, dan tentunya tim Pengabdian Berbasis Masyarakat yang diketuai oleh Dr. Sisca Mayang Phuspa, M.Sc. “Kegiatan ini didukung semangat berkontribusi sebagai sesama tenaga pengajar vokasi, karena saya dosen vokasi di universitas namun ingin juga sharing dengan rekan-rekan di sekolah menengah kejuruan,” ungkap Dr. Sisca Mayang Phuspa, M.Sc.

 

Kegiatan ini didukung oleh Hibah Pengabdian Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun anggaran 2023. Seluruh rangkaian kegiatan pengabdian berjalan sejak pertengahan tahun 2023 hingga Desember ini.

 

Sedangkan kegiatan pengabdian berjalan dengan baik dan menghasilkan luaran-luaran sesuai yang diharapkan. Acara penutupan yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB di Gedung Perpustakaan SMK Negeri 1 Jenangan berakhir dengan serah terima luaran aplikasi berbasis website yaitu instrumen penilaian burnout, Burnout Scale for Vocational School.

 

Alat ini merupakan hasil pengembangan instrumen penilaian burnout kuesioner yang diciptakan oleh Maslach pada akhir abad 19-an. Aplikasi ini dikembangkan untuk membantu civitas akademika SMK Negeri 1 Jenangan agar dapat mendeteksi secara dini adanya gejala burnout. “Dengan adanya aplikasi ini, kita (guru bimbingan konseling) dapat terbantu untuk memberikan layanan yang tepat sesuai kondisi siswa,” kesan Mustadjab, S.Pd, salah satu guru BK SMKN 1 Jenangan Ponorogo.

 

Burnout Scale for Vocational School ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang bagi pihak mitra pengabdian. “Para guru maupun siswa dapat melakukan self-assessment dengan cara mengunjungi halaman website yang telah disediakan. Aplikasi berbasis website ini sangat ramah pengguna dan pengguna tidak memerlukan kuota internet yang besar,” tandasnya.

 

Civitas akademika SMK Negeri 1 Jenangan dapat secara mandiri dan mudah dalam mengisi beberapa pernyataan yang diajukan sehingga dapat dinilai dan diinterpretasikan hasilnya. “Apabila guru dan siswa terindikasi mengalami burnout, maka akan ada beberapa saran dan tindakan penanganan burnout,” ungkapnya.

 

Selain itu, tim pengabdian berharap dengan adanya alat ini dapat memberikan dampak yang besar dalam penurunan tingkat burnout pada civitas akademika. “Khususnya bagi calon lulusan agar siap menghadapi dunia kerja yang penuh dengan tantangan,” pungkasnya. (DS)