Menjalani Hidup dengan Syukur, Mengampuni dengan Cinta, dan Berdiri Teguh dalam Kebenaran
Manado,NyiurNews.Com ▬Hidup tak selalu tentang badai yang menerpa, tapi tentang bagaimana seseorang memilih untuk tetap menyalakan lilin kecil di tengah gelap. Itulah yang tercermin dari sosok Jeane Laluyan, anggota dewan yang tidak hanya dikenal karena ketegasan politiknya, tetapi karena kelembutan hatinya yang berpijar di antara fitnah dan cobaan. Dalam unggahan media sosialnya, Jeane menuliskan pesan penuh makna—tentang syukur di balik kekecewaan, tentang kekuatan iman yang membuatnya tetap tersenyum di tengah derasnya tuduhan dan cerita yang diputarbalikkan. “Ketika mereka ingin menjatuhkanmu, berarti kamu di atas mereka,” tulisnya lirih, seolah menyampaikan pesan bukan hanya kepada dirinya, tapi kepada setiap jiwa yang tengah berjuang menjaga kebenaran.
Jeane tidak membalas dengan amarah, sebab ia tahu diamnya adalah kekuatan. Ia memilih memaafkan, sebab di sanalah letak kedamaian. Ia sadar, sebesar apapun lawan, Tuhan yang ia sembah selalu lebih besar. Dari hatinya yang penuh kasih, ia mengajarkan bahwa kemenangan sejati bukan ketika musuh tumbang, tapi ketika hati tetap tenang. Bahwa kebenaran bisa disalahkan, tapi tak akan pernah dikalahkan. Dalam setiap langkah, Jeane Laluyan mengajak masyarakat Sulawesi Utara untuk belajar melihat hidup dengan mata syukur, bukan kecewa—sebab Tuhan selalu bekerja dengan cara yang tak pernah keliru. Di balik perannya sebagai wakil rakyat, Jeane tampil sebagai cermin ketulusan dan kekuatan perempuan beriman yang tak gentar, namun tetap lembut.
//VIT*













