Berbagi kasih, hadirkan berkat. Joshua Liow dan JAM Sulut bergerak, menyentuh hati warga Manado dengan cinta yang nyata. Apa yang mereka bawa dan apa yang mendorong langkah mereka kali ini Mari kita simak kisah indah penuh harapan ini.
MANADO, nyiurnews.com – Sebuah aksi yang penuh kehangatan dan menggugah hati dilakukan oleh Jaringan Anak Milenial Sulut (JAM SULUT) pada Sabtu pagi (16/11), di tengah hiruk-pikuk Kota Manado. Dipimpin oleh Joshua Liow, JAM SULUT dengan semangat berbagi kasih membagikan makanan gratis kepada masyarakat, sebuah inisiatif yang mengedepankan nilai kasih, persaudaraan, dan solidaritas.
Kegiatan yang berlangsung di kawasan pusat Kota Manado ini sukses menarik perhatian warga dari berbagai latar belakang. Dengan senyum tulus dan hati terbuka, tim JAM SULUT membagikan ratusan paket makanan kepada warga yang membutuhkan. Tak hanya sekadar berbagi makanan, aksi ini menjadi simbol harapan dan kebersamaan, membawa pesan bahwa kepedulian sosial adalah kunci membangun komunitas yang lebih baik.
Dalam keterangannya, Joshua Liow, motor penggerak JAM SULUT, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dukungan generasi milenial terhadap kepemimpinan pro-demokrasi dan reformasi Steven Kandouw dan Denny Tuejeh (SK-DT). “Kami bergerak atas dasar kasih. Kami percaya berbagi adalah bentuk nyata dari semangat membangun Sulawesi Utara yang penuh cinta dan solidaritas. Kami mendukung pemimpin yang membawa perubahan dan selalu berada di tengah masyarakat,” ujar Joshua dengan penuh semangat.
Aksi ini juga membawa suasana riang gembira. Anak-anak, lansia, hingga pekerja harian tampak tersenyum saat menerima paket makanan dari tangan relawan JAM SULUT. Banyak warga yang menyampaikan rasa syukur dan harapan agar gerakan ini terus berjalan. “Ini bukti bahwa generasi muda Sulut peduli. Terima kasih banyak untuk berkat ini,” ungkap seorang ibu sambil tersenyum haru.
JAM SULUT bukan hanya sekadar komunitas anak muda; mereka adalah penggerak perubahan yang menginspirasi. Dengan moto “Bergerak, Berbagi, dan Menebar Kasih,” mereka menunjukkan bahwa generasi milenial bisa menjadi pelopor kebangkitan sosial yang bermakna.
Kegiatan berbagi ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kasih mampu menembus sekat-sekat sosial dan ekonomi. JAM SULUT berkomitmen untuk terus melanjutkan program-program kemanusiaan lainnya. “Ini baru awal. Kami akan terus bergerak bersama masyarakat untuk Sulawesi Utara yang lebih baik,” tutup Josua dengan penuh keyakinan.
Sebagai simbol kebersamaan dan solidaritas, aksi JAM SULUT ini menggema sebagai seruan agar semua lapisan masyarakat ikut ambil bagian dalam semangat berbagi kasih. Karena di tengah dunia yang serba cepat, kasih sayang lah yang akan terus menyatukan kita semua. (Donny/*)