Jumat Agung, Kuasa Kematian Membuka Perbedaan dan Kesenjangan

Avatar photo

MINAHASA, NYIURNEWS.COM – Ibadah Jumat Agung jemaat GMIM Alfa-Omega Rumengkor, Minahasa, berlangsung khusyuk, Jumat (29/3/2024).
‘Jumat itu sangat mencekam, sangat emosional. Ada yang merasa bangga, menahan sedih, tidak sanggup untuk mendekat, bahkan ada yang menghilang jauh-jauh karena ketakutan’, menjadi pokok utama khotbah Pdt. Yudha Kawengian, S.Th.
Pembacaan Alkitab, Lukas 23: 44-56a, dengan judul Yesus mati.
“Terjadi perubahan sangat ekstrim dari tidak percaya menjadi percaya. Dari sesuatu yang dianggap kekalahan menjadi kemenangan,” jelas Pendeta Yudha Kawengian.

Lanjut Pendeta Yudha, saat itu terjadi pekerjaan Roh Kudus yang luar biasa. Yusuf dari Arimatea, dia adalah bagian pengambil keputusan penyaliban Yesus, akhirnya dia menyadari bahwa Yesus adalah orang benar. Kepala pasukan pun berubah 100 persen.

Allah memperlihatkan kuasaNya. Kuasa kematian membuka perbedaan dan kesenjangan. Kuasa kematian menggerakkan hati manusia melakukan pertobatan. “Mereka yang sebelumnya berteriak dengan emosi dan lantang, salibkan Dia.., salibkan Dia.! Akhirnya mereka menyesal, menyadari kesalahan,” tutur Pendeta Yudha.

Ketika itu, sambung Pendeta Yudha, jam 12 siang tiba-tiba kegelapan meliputi bumi sampai jam 3. Artinya, selama tiga jam matahari tidak mengeluarkan sinar.
Yusuf dari Arimatea meminta izin Pilatus untuk menguburkan jenazah Yesus. Yusuf ditemani tiga orang perempuan. (*)

Editor: Kim