Suhu di lingkar elite kepolisian Sulawesi Utara memanas. Tanpa banyak seremoni, Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait digeser dari posisinya. Dalam surat telegram mutasi yang beredar sejak Rabu (25/6), tongkat komando diserahkan kepada AKBP Irham Halid—sosok dengan rekam jejak tajam di lini intelijen Polda Sulut.
Manado, NyiurNews.com ▬ Mutasi ini bukan sekadar penyegaran jabatan. Ia menjadi penanda bahwa dinamika pengamanan wilayah dan strategi kepolisian tengah memasuki babak baru. Dilansir dari Manado Post, Kombes Pol Julianto Sirait yang sebelumnya memimpin Polresta Manado, kini ditugaskan sebagai Direktur Pembinaan Masyarakat (Dirbinmas) di Polda Sulut—pos yang berperan penting dalam pembentukan polisi yang lebih humanis.
Penggantinya, AKBP Irham Halid, tak asing di ranah Sulawesi Utara. Sebagai mantan Kapolres Boltim dan Wadirintelkam Polda Sulut, Irham dikenal bertangan dingin namun berani dalam mengambil keputusan lapangan. Dengan otomatisasi kenaikan pangkat ke Komisaris Besar Polisi, pengangkatannya ke Polresta Manado menyiratkan harapan akan pendekatan yang lebih presisi dan responsif terhadap eskalasi keamanan urban.
Tak hanya itu, pergeseran juga terjadi pada posisi krusial Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Sulut. Kombes Pol Amry Siahaan kini ditugaskan sebagai Kapolresta Sorong Kota, Papua Barat Daya—sebuah wilayah dengan dinamika keamanan yang tidak ringan. Pengganti Amry adalah AKBP Suryadi, Wadirreskrimum Polda Jawa Tengah, yang dikenal sebagai teknokrat hukum dengan keahlian investigatif tajam. Publik kini menanti bagaimana wajah baru penegakan hukum di Sulut akan dibentuk di bawah kepemimpinan baru ini.
Di balik mutasi ini, publik tentu bertanya: sejauh mana rotasi ini akan memberi dampak nyata? Di tengah sorotan masyarakat terhadap profesionalisme dan integritas aparat, pergantian ini bukan sekadar pindah kursi—melainkan ujian kredibilitas. Kepolisian tak lagi bisa hanya bekerja dalam diam. Kepercayaan publik dibangun lewat aksi nyata. Dan bagi para perwira yang baru saja mengisi pos-pos strategis ini, panggung sudah disiapkan. Pertanyaannya: akankah mereka tampil sebagai pemimpin perubahan? Atau hanya menjadi pengganti dalam daftar panjang mutasi yang cepat dilupakan?
Laporan: Om Lole | NyiurNews.com/













