“Mengangkut Proyek Infrastruktur Utama, sudah ada Pembangunan fiber optic backbone yang menghubungkan kota-kota besar. Selain itu terjadi juga peningkatan kapasitas jaringan telekomunikasi di daerah pedesaan.” Bebernya sembari mengatakan penetrasi Internet ini menjangkau 60% rumah tangga dan 80% sekolah.
Untuk E-Government juga, menurut Liow, Implementasi layanan publik digital sudah ada digitalisasi pendidikan, dimana Program literasi digital termasuk peningkatan penggunaan platform pembelajaran online.
“Ingat, tantangan kita kedepan adalah kesenjangan digital. Ini tentang Perbedaan akses antara perkotaan dan pedesaan. Selain itu untuk Literasi Digital tingkat literasi digital rendah. Makanya hal ini membuat investasi terkendala keterbatasan anggaran dan minat investasi sektor swasta.” Paparnya.
Adapun kegiatan ini bertujuan untuk memperluas Akses Internet, menyediakan akses internet broadband yang cepat dan andal ke seluruh wilayah Sulawesi Utara, termasuk daerah terpencil dan pedesaan. Dan mengurangi kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan.
Untuk program dalam giat ini, ada kelas literasi digital, Program pendidikan dasar tentang penggunaan perangkat digital dan internet, menargetkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk pelajar, pekerja, dan kelompok rentan, Pelatihan Teknis Lanjutan, Kursus yang lebih mendalam tentang keterampilan ICT seperti pemrograman, analisis data, keamanan siber, dan desain grafis, kolaborasi dengan institusi pendidikan dan perusahaan teknologi untuk menyediakan pelatihan praktis dan sertifikasi.