SULUT, nyiurnews.com — Menjelang Pilkada Sulawesi Utara (Sulut) yang akan digelar pada November mendatang, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) diprediksi akan kembali mendominasi perhelatan politik di provinsi ini.
Drs. Steven O.E. Kandouw, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sulut, menjadi kandidat terkuat untuk melanjutkan kepemimpinan di Bumi Nyiur Melambai.
Kepercayaan masyarakat Sulut terhadap PDIP tetap tinggi, terutama setelah partai ini berhasil meraih kemenangan besar dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) sebelumnya.
Dalam Pileg, PDIP berhasil mendominasi hampir seluruh kursi DPRD di berbagai kabupaten/kota, menegaskan pengaruhnya yang kuat di Sulut.
Dominasi PDIP ini, yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri, anak dari Presiden pertama Indonesia, Sukarno, dianggap sebagai bukti kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan partai tersebut.
Sinergi antara pemerintah kabupaten/kota dan provinsi di bawah PDIP juga diharapkan akan berlanjut, membawa stabilitas dan pembangunan yang berkelanjutan di Sulut.
Steven Kandouw, sebagai petahana yang diusung oleh PDIP, diyakini memiliki kapabilitas dan visi yang sejalan dengan Gubernur Olly Dondokambey.
Dengan rekam jejaknya yang kuat, banyak pihak percaya bahwa Kandouw akan mampu melanjutkan dan memperkuat capaian-capaian yang telah diraih pemerintah daerah saat ini.
Namun, di tengah dominasi PDIP, masyarakat diingatkan untuk tetap cerdas dalam memilih pemimpin.
Pilkada 2024 ini menjadi momen penting bagi rakyat Sulut untuk memilih figur yang bersih, aspiratif, dan memiliki rekam jejak yang terbukti, bukan hanya berdasarkan popularitas atau janji-janji semata.
“Pemimpin yang dipilih haruslah bersih dari catatan buruk seperti korupsi, memiliki visi yang jelas, dan mampu menjadi problem solver bagi masyarakat,” ujar seorang pengamat politik di Sulut.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran politik di kalangan masyarakat, Pilkada Sulut diprediksi akan menjadi salah satu perhelatan politik yang paling dinantikan.
Masyarakat Sulut diharapkan tetap menjaga kerukunan dan toleransi yang telah menjadi ciri khas daerah ini, sehingga proses politik dapat berlangsung dalam suasana yang damai dan harmonis.
Sulawesi Utara, yang selama ini dikenal sebagai laboratorium kerukunan dan toleransi, diharapkan dapat terus menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga keharmonisan di tengah dinamika politik yang semakin intens menjelang Pilkada 2024. (*Om Lole)