Pilwako Manado Akan Berlangsung Sengit, Sejumlah Nama Bermunculan Menantang Petahana AARS

Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November 2024 mendatang. (istimewa)

NYIURNEWS.COM – Pemilihan Kepala Daerah pada 27 November 2024 mendatang khususnya di Kota Manado Sulawesi Utara akan berlangsung sangat sengit.

Pemilihan Wali Kota (Pilwako) Manado tentunya menjadi perhatian masyarakat Kota Manado.

Pasangan petahana Andrei Angouw dan Richard Sualang (AA-RS) yang santer berencana untuk kembali bersanding dan mendaftar sebagai calon wali dan wakil wali kota Manado.

Menurut Pengamat Politik, David Purukan MSi menilai kompleksitas situasi ini karena status petahana keduanya yang masih menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Karena diketahui  AA-RS belum berakhir masa jabatan atau belum genap lima tahun masa pemerintahan.

Sehingga meskipun telah mendaftar dan ditetapkan sebagai pasangan calon Pilwako 2024, status keduanya masih tetap Wali kota dan Wakil wali Kota Manado.

Di sisi lain, Pimpinan Bawaslu Manado, Heard Runtuwene, menegaskan bahwa pihaknya akan mengirimkan surat pemberitahuan tentang larangan-larangan yang berlaku bagi petahana jika AA-RS resmi mendaftar dan ditetapkan sebagai calon.

Terutama diingatkan Runtuwene, mengenai sanksi diskualifikasi apabila terbukti melakukan pelanggaran selama tahapan Pilwako berlangsung, mengingat di berbagai daerah rawan terjadi pelanggaran dilakukan petahana yang juga sebagai calon kepala daerah.

“Larangan enam bulan terkait rolling jabatan juga telah diberikan sebelumnya secara tertulis,” tegas Runtuwene pada Minggu (15/04/2024).

Sementara itu, untuk melawan AA-RS, koalisi besar dikabarkan tengah dipersiapkan Partai Golkar, Gerindra, PSI dan NasDem. Jimmy Rimba Rogi, Yongkie Limen, dan J Philips Makarawung sedang dalam proses survei untuk menentukan siapa yang benar-benar layak untuk diusung.

Ketua Partai Golkar Sulut Christiany E Paruntu menyatakan bahwa hasil survei akan menentukan siapa yang nantinya diusung oleh koalisi.

“Dan pastinya harus kader Golkar,” kata CEP, sapaannya.

Adapun pemerhati politik juga menganalisis kemungkinan munculnya satu poros di luar koalisi tersebut, yaitu koalisi Demokrat yang disebut-sebut memunculkan bakal daftar calon seperti Noortje Van Bone, Royke Anter, Harley Mangindaan dan Mor Bastiaan. (***)