Trump Umumkan Kemenangan Besar: Bunker Nuklir Iran Luluh Lantak, Amerika Tuntut Perdamaian Dunia

Avatar photo

Dalam sebuah pernyataan mengejutkan yang disampaikan langsung dari Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump mengonfirmasi suksesnya operasi militer presisi tinggi terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran—Fordow, Natanz, dan Esfahan. Dengan bahasa tegas dan penuh kemenangan, Trump menyatakan dunia telah melihat keunggulan mutlak militer AS yang tak tertandingi—sekaligus menyerukan sebuah babak baru menuju perdamaian global.

━━━━━━━━━━

NYIURNEWS.COM ━ Aksi militer Amerika Serikat terhadap Iran memasuki fase historis. Sabtu (21/6) malam waktu setempat, Presiden Donald Trump secara resmi mengumumkan bahwa serangkaian serangan udara presisi tinggi yang dilakukan oleh pembom siluman B-2 telah menghantam dan menghancurkan tiga fasilitas nuklir utama milik Iran. Di antara ketiga lokasi tersebut, Fordow menjadi titik dengan kerusakan paling parah—lokasi yang selama ini dikenal sebagai simbol ambisi nuklir Iran.

Trump, dalam unggahan emosional melalui akun resminya di Truth Social, menyebut operasi ini sebagai “sangat sukses” dan memberi pujian langsung kepada para prajurit Amerika yang menjalankan misi tersebut tanpa satu pun korban. “Tidak ada militer lain di dunia yang mampu melakukan ini,” tulisnya tegas. Dengan retorika kuat, ia mengajak dunia menyongsong era damai baru pasca-serangan ini: “SEKARANG WAKTUNYA UNTUK PERDAMAIAN!”

Serangan ini bukan sekadar unjuk kekuatan militer, tetapi pernyataan politik yang sangat jelas: bahwa Amerika tidak akan tinggal diam terhadap ancaman proliferasi nuklir. Operasi tersebut melibatkan bom penghancur bunker GBU-57 seberat 30.000 pon—senjata yang hanya dapat dibawa oleh jet tempur B-2 Spirit, satu-satunya pesawat di dunia dengan kemampuan menerobos sistem pertahanan dan menghancurkan bunker terdalam sekalipun.

Di tengah gemuruh geopolitik, pernyataan Trump tidak hanya menjadi sorotan publik Amerika, tapi juga menjadi pesan keras bagi para pemimpin global—bahwa keunggulan militer Amerika adalah nyata, akurat, dan tidak untuk dipertanyakan. Dengan narasi diplomatik yang tetap menyala, Trump tak hanya memperlihatkan kemenangan di medan perang, tetapi juga membuka ruang bagi Iran untuk kembali ke meja perundingan. (Om Lole)