Klarifikasi Direktur RSUD ODSK Prov Sulut dr. Lidya Evalien Tulus, M.Kes.
MANADO, NYIURNEWS.COM – Direktur RSUD ODSK Prov Sulut dr. Lidya Evalien Tulus, M.Kes, dan Humas RSUD ODSK angkat bicara menyoal postingan salah seorang di media sosial Facebook menyoal pelayanan di RSUD ODSK Prov Sulut
dr. Lidya Evalien Tulus, M.Kes menegaskan bahwa terkait berita viral yang di RSUD ODSK di media sosial itu tidak benar.
Dia mengaku setiap pasien dilayani dengan baik oleh pihak RS di IGD.
“Terkait Berita Viral yg di RS ODSK dimedia sosial itu tdk benar adanya, Pasien disini dilayani dengan baik oleh pihak RS di IGD, hanya saja, kami melihat dari tingkatan kegawatan pasien saat itu.
Artinya kami tidak menelantarkan pasien di IGD RS ODSK. Ujar nya.
Lanjutnya, Perlu diketahui bahwa, di ruangan IGD sini sudah ada Garis yang kami taruh di lantai.
“Pernah nda ngoni melihat garis berwarna di lantai IGD rumah sakit? Pernahkah terpikirkan apa kegunaan dari warna-warna tersebut ? Garis-garis tersebut dinamakan triase yang didefinisikan sebagai suatu cara untuk menseleksi atau memilah korban berdasarkan tingkat kegawatan,” Kata Dirut RSUD ODSK dr.Lidya Tulus.
Lebih lanjut Lidya menjelaskan, Bahwa pada malam itu pasien lain sudah kami seleksi atau periksa dan kami tangani berdasarkan tingkat kegawatan setiap pasien artinya pasien yang gawat yang torang tangani lebih dulu baru pasien yang lain kami tangani. Itulah fungsi Garis berwarna yang saya jelaskan di awal tadi. Bahwa pada malam itu pasien yang sudah kami periksa, kami tempatkan di Garis merah tersebut agar Dokter atau perawat bisa mengetahui dan mengontrol Pasien mana yang kami harus dahulukan untuk di tangani. Kata dr.Lidya
Bahwa kemudian ada seorang oknum tiba-tiba merekam dan marah-marah kepada perawat seperti yang ada di video yang Viral di media sosial, itu menurut saya sangat-sangat disayangkan sikap dari oknum tersebut. bahwa postingan itu sangat Tendensius dan terkesan menjelekan pelayanan di RS ODSK,” Katanya menjelaskan.
Tidak ada pasien yang kami telantarkan, torang tetap layani semua pasien dengan baik. hanya saja mungkin yang merekam video itu kurang sabar dan mau nya dilayani dengan cepat padahal ibu itu tidak tahu bahwa banyak pasien yg lebih dulu datang dari dia dan ada beberapa pasien yg lebih gawat dari dia sehingga kami harus tangani lebih dulu pasien yg sudah gawat,” Ujar Direktur RSUD ODSK Prov Sulut dr. Lidya Evalien Tulus, M.Kes, Kamis (9/5/2024)
Lanjutnya, kami sudah berusaha semaksimal mungkin membantu pasien yang datang kesini.
“Berita viral atau video viral yang berdurasi beberapa detik itu hanya sepotong saja dan tidak lengkap. Oknum tersebut merekam hanya pada saat dia marah-marah saja, dia tidak merekam bagaimana kami disini 24 Jam bekerja dengan rasa penuh tanggung jawab dan dengan penuh ketelitian untuk mengobati setiap pasien dan menyelamatkan para pasien yang sudah gawat. Dan harus nya Oknum tersebut jangan sembarangan merekam dan memviralkan apalagi postingan tersebut terkesan tendensius dan merusak nama baik RS ini. Dan saya percaya masyarakat Sulawesi Utara bijak dalam menilai setiap postingan-postingan yang ada di sosmed termasuk video viral tersebut.
Menurut dr Lidya, viral nya video tersebut ada oknum yang tidak tahu masalah yang ikut memviralkan video tersebut.
“Semoga kita semua bijak dalam bermedia sosial karena apa yg semua kita share baik buruknya, benar atau tidaknya akan kita pertanggung jawabkan dihadapan Tuhan,” ucapnya.
Ditambahkan nya lagi, “Perlu diketahui, sejak tanggal 20 April 2024 Rumah Sakit ODSK Provinsi Sulawesi Utara sudah merawat pasien yang merupakan rujukan dari Puskesmas dan RSUD Tagulandang yang merupakan korban bencana erupsi gunung ruang yang menjadi pasien dan akhirnya harus dirujuk dari Puskesmas Tagulandang dan dari RSUD di tagulandang.
Sehingga kami dari Dinkes dan dari RSUD ODSK bersama pihak-pihak terkait menjemput mereka di Pelabuhan Manado, Pelabuhan Satrol Bitung dan Pelabuhan Munte likupang. Berganti-ganti setiap hari Sesuai dengan jadwal kapal yang membawa pasien-pasien tersebut dan sampai pada kemarin hari Rabu,(8/5/24) tercatat sudah 53 pasien yang dirawat di rumah sakit RSUD ODSK ini,” Kata dr Lidya Tulus.
Lanjut dr Lidya, Perlu diketahui pengungsi dari Tagulandang yang masuk di RS ODSK ini mereka bukan hanya sendiri tetapi juga membawa keluarga pendamping biasanya 1 orang bahkan ada yang sampai 7 anggota keluarga yang ikut kesini.
Tentu Rumah Sakit ODSK sesuai dengan instruksi Bapak Gubernur Profesor Dr.H.C.Olly Dondokambey,S.E dan bapak Wakil Gubernur Drs.Steven Kandouw maka keluarga pasien juga kami siapkan makanan sehingga mereka tidak kebingungan ketika datang di rumah sakit.
Mengapa demikian, Karna mereka (pasien), ada yang tidak punya saudara di Manado dan mereka tidak tahu di Manado Seperti apa oleh karena nya kami layani mereka dengan baik.
Kami memberikan mereka makanan, pengobatan, pendampingan tim medis agar mereka dirawat dengan baik bahkan setelah sembuh kami bantu antarkan mereka menggunakan kendaraan rumah sakit dan juga kami siapkan tim medis untuk mendampingi mereka sampai kerumah keluarga mereka yang ada di Kota Manado ini. Dan bagi pasien yang tidak punya keluarga di Manado kami pindahkan mereka ke Bapelkes. tuturnya.
Semua pelayanan yang saya jelaskan diatas ditanggung bersama Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara dan SKPD terkait.
Sampai hari ini tercatat ada ibu-ibu hamil juga yang sementara di tangani di Bapelkes ada sekitar 12 orang disana dan juga ada banyak pengungsi yang sementara di tangani di Bapelkes.
Mereka itu masyarakat dari tagulandang yang mengungsi ke Manado bersamaan dengan keluarga mereka yang dirujuk di rumah sakit Sulawesi Utara sehingga kami menjemput pengungsi tersebut pasien-pasien tersebut dengan tim ambulans kami dan semuanya itu dilayani secara gratis.
Pelayanan kami disini tidak memandang mereka punya identitas atau tidak, banyak pasien yang tidak sempat membawa identitas KTP tetap kami layani karena prioritasnya adalah keselamatan pasien.
“Prioritas pelayan RSUD ODSK itu diutamakan keselamatan jadi untuk pelayanan tidak mementingkan istilahnya dokumen ataupun administrasi karena mereka datang dengan pakaian di badan dan tidak ada yang membawa barang-barang secara lengkap.
Dan perlu diketahui, pelayanan ini juga sudah dibantu Ketua TP-PKK Sulut Ir. Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dan juga Ibu Wakil Gubernur Ibu Dokter Kartika Devi Kandouw-Tanos MARS yang sudah menginstruksikan untuk diberikan bantuan kepada mereka.
Jadi untuk semua pengungsi ada yang dibantu dengan pakaian-pakaian dan juga bahan lain yang dibutuhkan. untuk ibu hamil juga ada dikasi pakaian dalam dan pakaian anak-anak semua kebutuhan kami perhatikan. ini merupakan bantuan dari pemerintah provinsi Sulawesi Utara kepada masyarakat Sulawesi Utara khususnya yang merupakan pengungsi yang dari Tagulandang. demikian yang dapat kami sampaikan,” Tutup dr Lidya Tulus selaku Dirut RSUD ODSK.
Sementara itu, Kabid Arthur Lapian angkat bicara soal postingan yang viral tersebut.
“Terkait postingan yang Viral ‘Pelayanan Kami di IGD’ kami dari Pihak Rumah sakit memberi klarifikasi terkait pasien yang ada di postingan tersebut, bahwa tidak ada pelayanan yang dipersulit atau di telantarkan di IGD, apa lagi seperti pernyataan di video tersebut mengatakan pihak RS tidak mau mendengarkan keluhan mereka dan tidak mau melayani karena alasan full, tentu ini tidak benar,” Ujar Lapian.
Ditambahkan nya lagi, bahwa petugas kesehatan RSUD ODSK sudah melayani pasien dan sudah ada klarifikasi pada keluarga pasien sekaligus meminta maaf karena miskomunikasi dan keluarga pasien juga sudah membuat video permohonan maaf kepada RS ODSK karna sudah terlanjur merekam dan memviralkan,” Pungkas nya.
(*Om Lole)